KACA DEPAN LEBIH BESAR DARI KACA SPION

Eforia terhadap perjuangan Tim Perse (Persatuan Sepakbola Ende) dalam Turnamen El Tari Cup di Maumere baru–baru ini telah selesai. Perse Ende meraih Juara Kedua. Apapun hasilnya, kita patut bersyukur bahwa Tim Perse yang didukung masyarakat Kabupaten Ende telah bertanding dan mempertontonkan sportifitas terpuji sehingga tidak memprovokasi ribuan penonton yang datang dari Ende. 

Tindakan anarkis penonton sangat dipengaruhi oleh ulah para pemain di lapangan. Ucapan terima kasih patut kita sampaikan kepada Team Manajer dan Pelatih yang dalam waktu singkat telah membangun Team PERSE menjadi sebuah team sepakbola yang cukup baik agar dapat bertanding di Turnamen Sepakbola El Tari Memorial Cup yang berlangsung di Maumere Sikka. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Bupati Ende yang berdiri didepan mengajak semua insan sepakbola Kabupaten Ende mendukung terbentuknya Team PERSE dan bersama–sama Team Manajer mempersiapkan dana dan segala pendukung sehingga terbentuklah sebuah team sepakbola kemudian Bapak Bupati bersama–sama masyarakat Kabupaten Ende menghadiri pertandingan dan mendukung semangat bertanding para pemain PERSE. 


Sebuah mobil memiliki kaca depan yang begitu besar untuk melihat ke depan dan juga memiliki kaca spion yang kecil untuk melihat kebelakang (Hutagalung, Bola Sabtu 14–15Nop15). Hal ini berarti bahwa marilah kita melihat masa depan PERSE ini kedepan yang lebih besar dengan melakukan persiapan–persiapan yang lebih baik sehingga tercipta pembinaan sepakbola yang bagus dan bermanfaat bagi masa depan anak–anak Ende. Kesuksesan masuk final di Turnamen El Tari Memorial Cup di Maumere Sikka hanya masa lalu dibelakang yang kecil yang tidak perlu lagi kita anggap besar dan sebaliknya segera ditinggalkan. Mobil kita sudah melaju kembali ke Ende. Ada tiga hal yang bisa mempengaruhi perkembangan sepakbola di Ende yaitu pertama bangun banyak infrastruktur sepakbola; kedua, membangun sumberdaya manusia sepakbola; ketiga, perbanyak pertandingan atau kompetisi dimulai dari usia dini. Pembangungan infrastruktur sepakbola perlu segera dilakukan karena dengan begitu banyak potensi sepakbola yang ada di Ende dengan hanya memiliki sebuah stadion yaitu Stadion Marilonga tidak mencukupi. Beberapa lapangan sepakbola yang dimiliki oleh organisasi tertentu tidak dapat dipakai secara bebas. Ada empat kecamatan di kota Ende, yaitu Kecamatan Ende Selatan, Kecamatan Ende Utara, Kecamatan Ende Tengah, Kecamatan Ende Timur dan satu kecamatan tetangga kota yaitu Kecamatan Ndona. Pemerintah perlu membangun satu lapangan sepakbola di Woloare, satu lapangan di Tanjung, satu lapangan di Ipi, satu lapangan di Roworeke, satu lapangan di Nuakota. Pembangunan infrastruktur sepakbola ini nantinya tidak hanya diperuntukkan bagi sepakbola tetapi juga buat banyak cabang olahraga baik itu olahraga permainan maupun olahraga terukur seperti atletik dan lainnya. Sumber daya manusia olahraga yang kita miliki saat ini adalah hanya sebatas penonton dan penggemar. Ende kekurangan pelatih yang berkualitas, wasit dan perangkat pertandingan yang profesional, dan penata pertandingan yang bonafid. Rata–rata organisasi olahraga baik itu KONI sampai ke cabang olahraga diisi pengurus yang tidak tahu olahraga dan juga mencari hidup dari organisasi olahraga. Pembinaan olahraga tidak akan tercapai dengan visi dan misi seperti ini. Kehidupan profesional akan tumbuh dan berkembang apabila sudah ada prestasi dan kesinambungan prestasi. Saat ini tidak ada kompetisi antar club sepakbola di Ende. Beda antara turnamen dan kompetisi. Pemerintah Kabupaten Ende melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ende harus memutar kompetisi yang dimulai dari Sekolah Dasar (Usia 10tahun dan Usia 12 tahun), SMP (Usia 15 tahun), SMA (Usia 17tahun). Kompetisi usia dini selama ini hanya berlangsung karena ada program dari pemerintah diatasnya yaitu propinsi. Saat program propinsi macet, program kabupaten juga macet. Kompetisi yang berjenjang dan berkesinambungan akan menghasilkan atlet yang bagus dan dapat berkompetisi dimana saja dan kapan saja. Ada anggapan bahwa kita susah–susah membina tetapi daerah lain yang menikmati hasilnya. Perlu diingat bahwa anak kita yang kita bina kemudian kemampuannya diakui dan dipakai didaerah lain apakah itu bukan sebuah keberhasilan dari kerja kita. Pembinaan manusia bukan menghasilkan laba tetapi benefit. Infrastruktur, organisasi yang bagus, dan pembinaan usia dini terus menerus dan berjenjang akan menghasilkan atlet sepakbola, perangkat pertandingan dan pengurus olahraga yang baik. Apabila ketiga hal ini dapat berjalan bersama dan berkesinambungan maka masa depan sepakbola Kabupaten Ende akan sebesar kaca depan mobil tidak hanya prestasi kecil masa lalu yang dilihat melalui spion saja. Mobil bagus adalah mobil yang kaca depan, kaca samping dan kaca belakang bisa dilihat keluar dengan baik oleh pengendara dan penumpang. Flores Pos, 15 November 2015

Disqus Comments